Kamis, 26 September 2013

Larut menekur diri

waktu pernah lebih pekat dari masa ini. dimana diri tak mengenali jiwa. semua berbaur menciptakan aroma usang. terhempas tanpa perlawanan. larut terbawa arus jalanan. mencari manis di setumpuk sampah. dan kemudian ikut menjadi sampah.

perlawanan pada batas pemikiran membuka tabir kehidupan. sebuah perjumpaan bukan sekedar senja. inilah kisah dimana sang waktu berkuasa. 

aku larut menekur diri. meluap sudah putih kasih diantara. mereka yang ada tak terlihat ada. aku meluap serta melupa. larut sendiri dalam gelap rasa. seolah hitam adalah takdir.

jingga menerobos masuk dengan angkuhnya. mengingatkan tentang hangat senja. duduk bersama membuka hati. semua kepingan semakin hancur. namun larut terhempas damai. 

menegur kesakitan dengan logika. hadirkan pelukan menopang sakit dan kecewa. inilah cahaya jingga. 

aku bangkit menatap masa. dimana pagi adalah harapan. dan esok tetaplah misteri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar