Sabtu, 31 Agustus 2013

diantara kamu dan dia

malam penuh canda tawa. sepasang manusia diselubungi cinta. aku merasa telah lama mengenalnya. seolah kawan lama. membunuh malam dengan keakraban. hingga pagi menjelang.

sisa-sisa semalam...

terbangun di pagi hari. tertawa sejenak. teringat prahara semalam. lucu dan menggelikan. cerita tentang anak adam dimabuk asmara. terhasut rayuan anak hawa. membangun jurang komunikasi atas kasih tulus. kami tertawa. tertawa menangisi keluguan sikap.

sebuah cerita sebuah rahasia...

terbuka tabir prahara duniawi. antara mereka anak adam. mendengar dari dua sisi. objektif di titik pendengar. bercerita atas prasangka. inilah presepsi.

jangan terlalu lama berselisih paham.
ayo ulurkan tangan.
rangkul kembali rasa yang hilang arah.
kita adalah saudara.

ada diantara kamu dan dia.

Rabu, 28 Agustus 2013

eksistensi

ketika dianggap ada. jangan sekedar ada. tunjukkanlah keberadaanmu.
telanjanglah. bukan dalam rumah.
redam segala prasangka.
rengkuh mereka dalam dekapan hangat ketulusan.

tak merasa gelap ketika bersama.
gelak tawa semu nan abadi.
akan ada rindu terpaut masa.
kesibukan diri mencari nafkah.

kota tinggi bermandikan kerlip.
mencakar langit melupa diri.
terbang oleh nafsu.
kembali membumi ketika habis masa.
sendiri.

pertemuan "senja"

menjadi spesial itu bukan keajaiban...

lepaskan topeng dan berlaku lah sebagaimana dirimu sendiri. itulah saya ketika berhadapan dengannya juga dengan siapapun. tanpa saya jelaskan, dia paham ini adalah saya. perhatian bukanlah permainan. ini adalah hal ketulusan dalam hubungan. segala macam hubungan.

saya adalah dia. Dia adalah saya.

perlahan saya tersadar. kami itu sedikit banyak adalah sama. seolah cermin berhadapan dengannya. keras kepala. egois. jaim. sok tegar. sok baik-baik saja. ceplas-ceplos. pencemburu. bebas. pemikir and anymore. serta bagaimana kami berteman. bagaimana kami disayang. bagaimana kami dihargai dan dihormati. bagaimana kami menyikapi masalah. bagaimana gilanya kami ketika tak sesuai rencana. juga bagaimana kami mencintai seseorang.

pertemuan senja...

kami pecinta senja. kopi di tepian senja adalah pelarian dia. merindukan kamu di balik senja itulah saya. bukan sekedar senja.

terjangkit sakit

cermin ku retak. tidak. ini hanya ilusi mata. ada nilai tanpa kestabilan. berbayang kematian benda. sebuah kata pengecapan pendapat. berlumur dengki bermandikan emosi. sajak pilu bercerita tawa. sederhana. bukan rasa yang sederhana.

hidup diantara pintu nyata. tanpa terlihat nyata. seolah cahaya enggan merasuki. apalagi mengetuk kalbu. sendiri melangkah mengecap asam jalanan. simbol kesepakatan seolah tak pernah ada. begitu mudah melanggar kesepakatan abu. tanpa pernah mudah tuk kembali pada batas nyata.

bercinta pada ranjang mewah. harum  lavender. dan tumpukan rupiah. harga atas jamuan makan malam. cahaya kecil sebatang lilin merah. menyala dan padam. murah dan mahal. bermandikan keringat. aku bermain cinta.

berlembar kertas terjilid rapi. desain sampul yang mudah dikenali. tanpa pernah mudah tuk dipahami. cermin sekedar hiasan dinding. usang oleh debu kesempurnaan. merasa besar dalam kotak aman. menatap musuh pada perbedaan. kepedulian menjadi cacian hati. bercahaya namun berselimut prasangka. dekat namun menjauhi kasih.

idialisme tolol meracuni logika. berebut benar pada kesalahan. prinsip-prinsip mentah menapaki kebebasan. lupa pada tujuan ataukah melupa. jangan salahkan persimpangan raya. dimana petunjuk arah digantungkan. 

kata adalah sabda. menuliskan kegelisahan. enggan bertengkar benar. dimana benar adalah sudut pandang. dan kegelisahan adalah ganjil...

Minggu, 18 Agustus 2013

adakah pagi?

kehadiranmu membawa langkah ku kepada banyak kepulangan. semesta tidak terlambat mempertemukan kita. kamu hadir benar-benar di saat yang tepat. hanya saja bukan pada kondisi yang tepat pertemuan ini.

kita terpisah kotak. berbeda tempat perlabuhan. malam tetaplah gelap. meski bercinta pada kejujuran.

masa kita adalah gerimis. gerimis yang selalu romantis. bagi pecinta senja.

selalu ada sendu ketika sendiri. bersinar lampu kota. di keramaian perlintasan raya. kembali ke peraduan.

dan kita bisu diantara gelak tawa.



ASDFGHJKL

Kembali menuliskan cerita...

telah ku selesaikan satu persatu rasa yang ku biarkan keadaan menjawabnya. tidak mudah. namun inilah pilihan nyata. dalam tidur panjang aku melepaskan penat dan berucap selamat tinggal kasih.

sebuah tempat baru....

merasa perlu dan penting adanya tempat baru. aku akan memulai sebuah keberangkatan. dimana? masih mencari.

yogyakarta...

kota sejuta kenangan. kemanapun aku pergi. ada jiwa yang tertinggal di kota ini. dan kelak pasti saya akan pulang kesini.

sisa-sisa waktu....

aku tak berniat pergi dengan kembali menggantungkan rasa. aku sendiri dan aku kosong. itu terbaik untuk sekarang. semua pintu itu tak bisa aku masuk lebih jauh. aku ingin pergi dengan manis dan senyuman terindah serta pelukan terhangat.

dan ketika aku kembali
kan kusapa engkau
dalam dunia nyata

dan tentang cinta
aku tak tahu

kita kan duduk bersama
dalam mimpi yang tlah terengkuh
senjaku... :3

menjemput titik pulang

Menjemput teman dari tanah pasundan
Selasa tengah malam
Melangkah kaki menuju pintu keluar
Hendak menunggu

Sapaan merdu membeku pilu
Seraut senyum yang kukenal selalu
Lama sudah terpisah ruang dan waktu
Berjabat tangan membasuh rindu

Bercakap bersandar pagar besi
Membahas cinta
Kamis mengabarkan pagi
Hendak menikah

Besi-besi tua saksi bisu
Terkubur batu kerikil
Stasiun lempuyangan yogyakarta
Berpulangnya teka-teki rasa