Minggu, 24 Agustus 2014

berdetaklah kasih...

kemarau akhir tahun nanti
akan kujemput daun jatuh
dimana bumi mengemis belas kasih
pada sang tuan yang membisu

dan bila hujan tak kunjung datang
kan kumandangkan sabda alam

takkan kulepaskan dingin kemarau
karena asa belumlah kering
selama nadi masih berdetak
menyebut kata cinta


unconditionaly

bagaimanapun hidup belum berhenti
masih banyak kata yang akan kutulis
mengukir nama yang belum terjamah

mungkin aku dan kamu sudah usai
namun aku dan aku tak pernah usai
mimpi itu ada
dan kan kujadikan nyata

ada letih dan penat meracuni semangat
ada jingga dan senja membasuh asa
ada pencarian tentang misteri
ada cerita tentang anak cucu adam

hitam dan putih yang tegas
abu jalanan adalah kisah
saksi bisu rentang masaku
terbengkalai kebodohan

hatimu menghiasi gelap malam
meninggalkan pagiku dalam beku
jangan salahkan senja
karena bahagia itu mungkin hanya angan
cahaya yang tak pernah tergenggam
hanya terbias oleh hujan
membentuk pelangi seolah berwarna
namun membutakan logika

aku dan kamu
adalah budak cinta
cinta yang tak terdefinisikan


hai...

.....
bukan sekedar sepatu
dan bukan hanya melukis bayangmu
tapi penjaga hati.

Chic'n Coffee

kopi hitam tanpa gula
malam masih terlalu pahitkah
hingga coklat hangat tak menarik bagimu

malam masih gelap dan dingin
secangkir kopi cukup menjadikanku terjaga
dari kepahitan realita

dan pagi...
kamu menunggu pagi
hanya menunggu
tidakkah kau beranjak dan menjemputnya

pagi masih terlalu menyilaukan mataku
bersembunyi dalam gelap bukan pilihan yang buruk
apa kau mau menjadi pagiku?

..................................

sudahlah.

Kamis, 21 Agustus 2014

SIMPAN SAJA!

bersamamu adalah kelemahanku...

aku pernah jatuh aku pun pernah bangkit
hingga ku meninggikan benteng perlawanan
perlawanan akan rasa cinta
cinta yang harus selalu siap kehilangan

kamu datang memeluk dingin hatiku
membius takut akan kelam
tanpa kata kita bercinta
hangat sejenak melupakan penat kehidupan

aku mencari pembenaran atas rasa
menenggelamkan prasangka tentang kamu
namun cinta itu utuh
firasat menggenapi perjalanan kita

gelap malam membuyarkan senja
tak ada lagi kita
ketika dia hadir dengan kesadaran
aku dan kamu pun membisu

ego. ego kita saling berucap
dengan kepala bukan hati
tak ada lagi pagi

aku mundur!