Selasa, 07 Mei 2013

cangkir yang tak lagi cangkir

sedikit cerita tentang kopi yang telah lalu dan berganti rasa..
di cangkir itu kutemukan sebait kehidupan yang indah, tentang semuanya....

SALAH ketika aku mengira mereka BAIK, tak sejujur rasa kopi yang pahit ketika sunrise dan manis ketika senja tiba. mereka lebih ampas daripada ampas kopi..
aku menyebutnya secangkir pengkhianatan!

kamu, mencintaiku dengan hitam, dan mencintainya dalam diam.
racikan kopi kita selalu sama dengan rasa semu
yang selalu ditutup dengan kecupan manis dibibir cangkir
dan sepotong pelukan renyah ketika malam

dan kamu, menyebutku sahabat, dan mengatakan cinta pertama padanya.
kopi kita tak pernah sama, bahkan kamu selalu menghadirkan susu
merusak rasa murni dari kopi yang tak pernah mengusik
mulutmu berbisa, hingga memecah cangkir yang tlah berbentuk

angin berhembus kencang pagi itu,
aku kehilangan manis dalam secangkir kopi ku
yang menjadi seteguk semangat dalam tantangan akhir ku

cangkir itu tlah pecah belah, kembali menjadi keping-keping tak berbentuk
oleh nafsu yang tak mampu digenggam
oleh rasa yang kunamakan anjing
dan oleh tindakan yang kusebut pengkhianatan

bersama hembusan rasa yang penat
aku katakan cukup dan bye!
tak ada maaf
untuk kenyataan yang tak terhormat
karena tak pernah ada harga
untuk susu yang gratis dan basi...
Warkop 3sks /  Yogyakarta 2012
theme song by :  Judika -akulah yang tersakiti-



1 komentar:

  1. Aku minta maaf, bahkan ketika kamu tidak memaafkan.
    Aku menyesal, sungguh.
    Boleh jadi kamu benci, aku terima.
    Silahkan terus benci, silahkan terus salahkan aku.

    Dan aku akui aku BERSALAH. Aku bersalah pada kamu, juga orang2 yang telah salah aku perlakukan.


    Aku bersalah, tetapi tidak lantas aku selamanya bersalah. Maaf Lud...

    BalasHapus