Senin, 13 Juli 2015

Time to STOP PERSONAL RELATIONSHIP...

Kuselami lautan cinta
realita rasa yang membelit langkah
tak ada kata berlabuh
ketika tak henti kau mengeluh

aku berdiri di dunia dimana dia bertahan. sungguh percayalah kau, itu tak mudah. sakit, sakit jiwa seiring pergantian siang dan malam. ada hati menjerit pilu dalam kesunyian. dan keangkuhan berlomba berebut waktu. berharap ruang mengunci raga dalam berada. egois, itulah yang terlihat.

realita mengikat rasa dan raga dalam keterbatasan. namun jiwa meneriakkan hangat dekapan rindu. suatu langkah melintas masa dimana duri tidak lagi terasa perih, air mata mengering sudah, sekuntum mawar layu bertahan hidup untuk sebuah penantian. penantian hati akan kata bahagia, bukan sekedar bias senja.

sentuh dia bukan dengan kata
rasa mu tak akan pernah sampai
jika kata hanyalah sebuah alat

sungguh menanti itu menyiksa. termiliki namun terabaikan itu lebih menyakitkan. ada namun semu itu menenggelamkan. maaf, aku berhenti mengusik pencapaian atas pencarian semu kita. akupun tersiksa.

aku akan tetap ada diantara jingga
membias senja perjalanan rasa
namun pagi bukan lagi milik kita
terusik malam akan cinta
sekali lagi maaf untuk yang terluka
semoga kalian temukan bahagia
ingatlah rinduku ketika kau tatap senja
aku janji kan kutemukan bahagia...

Jakarta, 130715
temukan kembali merona waktu itu
singkat pertemuan untuk sebuah teguran
semoga kau temukan pagi
wahai embun pagi ku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar