Minggu, 26 Oktober 2014

menyapa mu dibalik tirai nurani

sudahkah anda ngopi pagi ini kasih...?

pagi beserta gemuruh semangat bekerja terkadang bukan milik kita. pagi kita adalah secangkir kopi sebatang rokok dan kemudian terbuai alunan nada penghantar mimpi. namun ada pagi dimana aku menamainya tunas harapan. setetes embun pagi penyegar dahaga belenggu tragedi. jika bicara takdir, aku buta. dan jika engkau menanyakan esok, aku bisu. jadi bagaimana?

sepenggal kata dari Kantata, sampai kapan kita bertahan? bukan persoalan untuk dibicarakan...

kasih... bukankah waktu tak pernah berdusta?

singkat kata jika menuliskan tentang pertemuan
kelabu jika ku ceritakan tentang perjalanan
perpisahan yang tak pernah mudah untuk dilupakan

sedikit sudah kepingan asa ku terbingkai. bingkai jingga batas bahagia. atas kesadaran nyata kata bertaut rindu. ada hujan diantara pelangi hati. dimana sang pemilik ketika langkah hilang arah?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar