Sekilas tentang dirimu yang tlah lama kunanti...
tanpa kuduga, rindu itu meluap. memenuhi seluruh rongga. menjingga. memerah. membiru. beradu dalam malam yang dingin. bersama tersenyum atas sebuah pertemuan rindu. rasa yang terpisah jarak melebur dalam pelukan serta ciuman hati. sungguh tak terduga. rasa kami bertaut.
jarak tak merubah sedikitpun...
pertemuan yang nyata menghadirkan kenyataan bahwa rasa itu masih memiliki ruang. tak peduli jarak telah terbentangkan sekian waktu. rasa itu utuh. bahkan begitu menjadi candu di malam itu. kami bercinta...
cinta... bercinta...
inilah bercinta yang sesungguhnya. segala pertahanan tlah runtuh terkalahkan rindu yang tertahan. rasa yang tak terungkap. cinta yang saling menjaga. tanpa kata, cinta hadir dan tumbuh. sungguh manis dan takkan pernah terlupakan.
tulus...
bahasa tubuh kami tak mampu menipu. ini bukan ilusi atau bahkan nafsu semata. namun inilah rasa yang sllu kami sangkal.
rasa ini senja
kamu adalah rinjani
tinggi tak tersentuh
dan ruang jingga hanya mampu terbias.
menuliskan cerita diantara secangkir kopi dan kepulan asap ketika merindukan kamu di balik senja... #justwrite
Selasa, 31 Desember 2013
SENJA - RINJANI - JINGGA
Label:
pemilik rinjani

Selasa, 03 Desember 2013
ilusi "nyaman"
tanpa kata yang mengikat. membiarkan jiwa berlari. kemanapun dan pada siapapun.
sebuah perlintasan kereta memaksa diri hinggap sejenak. stasiun kecil berpenghuni. mengusik kata setia. memeluk buaian semu. bersama bermain ilusi. dengan sadar menipu. menipu merpati yang jauh. menipu prinsip hati. kami berlayar tanpa layar dan arah. membuta.
kebenaran adalah rasa yang tercipta oleh ruang dan waktu serta kompromi yang kami jadikan nyata. hanya kami, aku dan kamu yang mampu menjabarkan hitam dan putih tanpa menjadikannya abu.
selama nyaman, ini akan berjalan.
sebuah perlintasan kereta memaksa diri hinggap sejenak. stasiun kecil berpenghuni. mengusik kata setia. memeluk buaian semu. bersama bermain ilusi. dengan sadar menipu. menipu merpati yang jauh. menipu prinsip hati. kami berlayar tanpa layar dan arah. membuta.
kebenaran adalah rasa yang tercipta oleh ruang dan waktu serta kompromi yang kami jadikan nyata. hanya kami, aku dan kamu yang mampu menjabarkan hitam dan putih tanpa menjadikannya abu.
selama nyaman, ini akan berjalan.
Label:
rona jingga

sekali lagi "saLah..."
dengan kesadaran penuh saya mengiyakan jika langkah ini "salah"
bukan sekali senja merayu.
terjebak akan kenyamanan.
begitulah logika dan rasa berkompromi dalam jingga.
benci pada diri
muak akan sikap sendiri
namun hanyut oleh buaian kasih
bukan samar. semua ini begitu nyata.
batas yang jelas berkibar di mata.
kebodohan lah yang membiarkan lupa.
kamu senja di batas kemacetan persimpangan.
sunyi. namun tajam menusukku.
aku KALAH dan sekali lagi SALAH!
bukan sekali senja merayu.
terjebak akan kenyamanan.
begitulah logika dan rasa berkompromi dalam jingga.
benci pada diri
muak akan sikap sendiri
namun hanyut oleh buaian kasih
bukan samar. semua ini begitu nyata.
batas yang jelas berkibar di mata.
kebodohan lah yang membiarkan lupa.
kamu senja di batas kemacetan persimpangan.
sunyi. namun tajam menusukku.
aku KALAH dan sekali lagi SALAH!
Label:
rona jingga

Sabtu, 26 Oktober 2013
cahaya pagi
melayani mereka yang dilanda gelombang pasang surut tanpa sadar menyeret diri dalam pusaran badai. terlambat sudah untuk angkat kaki. jemari telah basah dengan kesadaran kasih. rasa peduli telah bertaut mesra dengan gelisah. segala daya tercipta untuk sebuah cahaya. cahaya pagi.
pagi yang anggun ataukah pagi yang angkuh?
cobalah bersentuhan tanpa ambisi. rasakan perlahan. resapi setiap warna yang terbias. temukan celah untuk berpijak. pijakan pasti dan membumi. jangan terpejam cukuplah dengan merendah. ilmu padi tak pernah berkhianat. pagi kan bercahaya jika mampu jiwa memahami ambisi padi. merendah untuk meninggikan mutu.
pagi...
bagian dari satu putaran penuh masa. awalan atau bahkan mungkin sebenernya adalah akhiran. digiring biru di ufuk timur, cahaya mulai menyeruak mengaliri sendi-sendi kehidupan yang letih berjuang. berjuang di ladang kejujuran.
adalah harapan...
satu kata berbuntut kesakitan. begitulah kenyataannya. sebelum semua tampak berjaya. meriah. penuh kemenangan. bukan satu jurang terjal yang harus diseberangi. bukan hanya dua persimpangan yang harus dipilih. bukan ketinggian yang normal yang harus terus didaki. semua elemen mengambang pada batas semu. melangkah dan berjuang!
pagi yang anggun ataukah pagi yang angkuh?
cobalah bersentuhan tanpa ambisi. rasakan perlahan. resapi setiap warna yang terbias. temukan celah untuk berpijak. pijakan pasti dan membumi. jangan terpejam cukuplah dengan merendah. ilmu padi tak pernah berkhianat. pagi kan bercahaya jika mampu jiwa memahami ambisi padi. merendah untuk meninggikan mutu.
pagi...
bagian dari satu putaran penuh masa. awalan atau bahkan mungkin sebenernya adalah akhiran. digiring biru di ufuk timur, cahaya mulai menyeruak mengaliri sendi-sendi kehidupan yang letih berjuang. berjuang di ladang kejujuran.
adalah harapan...
satu kata berbuntut kesakitan. begitulah kenyataannya. sebelum semua tampak berjaya. meriah. penuh kemenangan. bukan satu jurang terjal yang harus diseberangi. bukan hanya dua persimpangan yang harus dipilih. bukan ketinggian yang normal yang harus terus didaki. semua elemen mengambang pada batas semu. melangkah dan berjuang!
Label:
rona jingga

hujan...?
memanjakan rasa rindu itu menggairahkan...
hujan di luar. ku menatap binar lewat jendela rumah. ada kering yang terbasuh dingin. siapa yang peduli? mata ku basah berbinar. rasa yang kian menusuk relung. menghantam begitu keras kesendirian. adakah kamu diseberang mengerti? bagaimana waktu begitu menyulitkan. melalui setiap pekarangan itu sakit. semua menjadi kosong. kosong yang tak mudah tuk dijabarkan. selasar rasa yang menggebu tanpa pijakan. mengambang di alam astral. berputar. berputar pada permainan karma dan takdir. siapa penguasa itu? adakah pernah merasa sebelum menghadirkan rasa itu sendiri. berdayakah?
hujan di luar. ku menatap binar lewat jendela rumah. ada kering yang terbasuh dingin. siapa yang peduli? mata ku basah berbinar. rasa yang kian menusuk relung. menghantam begitu keras kesendirian. adakah kamu diseberang mengerti? bagaimana waktu begitu menyulitkan. melalui setiap pekarangan itu sakit. semua menjadi kosong. kosong yang tak mudah tuk dijabarkan. selasar rasa yang menggebu tanpa pijakan. mengambang di alam astral. berputar. berputar pada permainan karma dan takdir. siapa penguasa itu? adakah pernah merasa sebelum menghadirkan rasa itu sendiri. berdayakah?
Label:
rona jingga

Jumat, 25 Oktober 2013
RUANG 77
mengenalmu dalam sebuah penantian atas kehadiran adalah masa yang rumit.
ada bimbang. ada nyaman.
ada nilai moral yang menggelitik keangkuhan rasaku.
ingin ku katakan TIDAK!
tapi ntah kenapa begitu sulit melepas hangatmu.
aku rindu
tuk kamu kecup di kening sebelum terlelap
aku rindu
tuk kamu peluk saat dingin jalanan menusuk tulang
aku rindu kamu marah...
ada bimbang. ada nyaman.
ada nilai moral yang menggelitik keangkuhan rasaku.
ingin ku katakan TIDAK!
tapi ntah kenapa begitu sulit melepas hangatmu.
aku rindu
tuk kamu kecup di kening sebelum terlelap
aku rindu
tuk kamu peluk saat dingin jalanan menusuk tulang
aku rindu kamu marah...
Label:
pemilik rinjani

Selasa, 15 Oktober 2013
tentang kata "TIDAK!" #1
guratan usia mulai nyata. menumpuk sudah kisah klasik tentang masa. cerita-cerita kotak kenangan. tertata rapi di ruang rindu.
lembaran berkas itu...
bukan sekedar coretan tinta. kertas tua. menuliskan perjalanan.
bukan satu atau dua persimpangan.
berkali-kali hadir dan masih berkutat dengan rasa.
sebuah kata "TIDAK" yang masih saja sulit terlontar...
lembaran berkas itu...
bukan sekedar coretan tinta. kertas tua. menuliskan perjalanan.
bukan satu atau dua persimpangan.
berkali-kali hadir dan masih berkutat dengan rasa.
sebuah kata "TIDAK" yang masih saja sulit terlontar...
Label:
tentang kata "TIDAK!"

Jingga di kota Ibu...
beradu dengan keramain kota. gedung-gedung besar menyudutkan mimpi. mencari celah bukan tikus air lumpur. menjadi bunglon seperti kata bang Iwan. berani adalah kunci!
berlari dalam persimpangan.
menjajal jingga di batas kota.
senja mana yang mendamaikan.
akan kupeluk erat dan kucumbu mesra.
tersimpan rapi berkas-berkas rindu untuk kamu di sudut sana. kota seberang. menjulang tinggi tugu istimewa. dan kamu lebih dari sekedar tugu.
hasrat bercumbu tak lebih besar dari bertahan menggenggam esok seperti untaian kata semangat dari mu... sungguh aku rindu. :*
berlari dalam persimpangan.
menjajal jingga di batas kota.
senja mana yang mendamaikan.
akan kupeluk erat dan kucumbu mesra.
tersimpan rapi berkas-berkas rindu untuk kamu di sudut sana. kota seberang. menjulang tinggi tugu istimewa. dan kamu lebih dari sekedar tugu.
hasrat bercumbu tak lebih besar dari bertahan menggenggam esok seperti untaian kata semangat dari mu... sungguh aku rindu. :*
Label:
pemilik rinjani

Kamis, 26 September 2013
Larut menekur diri
waktu pernah lebih pekat dari masa ini. dimana diri tak mengenali jiwa. semua berbaur menciptakan aroma usang. terhempas tanpa perlawanan. larut terbawa arus jalanan. mencari manis di setumpuk sampah. dan kemudian ikut menjadi sampah.
perlawanan pada batas pemikiran membuka tabir kehidupan. sebuah perjumpaan bukan sekedar senja. inilah kisah dimana sang waktu berkuasa.
aku larut menekur diri. meluap sudah putih kasih diantara. mereka yang ada tak terlihat ada. aku meluap serta melupa. larut sendiri dalam gelap rasa. seolah hitam adalah takdir.
jingga menerobos masuk dengan angkuhnya. mengingatkan tentang hangat senja. duduk bersama membuka hati. semua kepingan semakin hancur. namun larut terhempas damai.
menegur kesakitan dengan logika. hadirkan pelukan menopang sakit dan kecewa. inilah cahaya jingga.
aku bangkit menatap masa. dimana pagi adalah harapan. dan esok tetaplah misteri.
Label:
pemilik rinjani

Rabu, 25 September 2013
maLam......... aku hidup!
malam... malam selalu tentang kejujuran. tak harus dengan kata. dalam diam pun kan kuterjemahkan gelap.
seolah jiwa adalah satu. sabda alam pun mempertemukan dalam lingkaran perkara.
beradu melukiskan nyaman. nyaman yang tak pernah bisa dijabarkan dalam kata.
gerimis malam mengisyaratkan kecewa. selalu begitu alam mengiba.
secangkir kopi hitam mengolah sendu. bertopeng tawa.
perjumpaan adalah candu.
kebersamaan adalah siksa.
naluri jiwa tak sekata.
namun rindu apalah daya.
semilir pantai ketika batas telah merah.
sambut gelap penuh damai.
alkohol dingin mengiringi cerita.
lautan kisah perjalanan rasa.
tentang malam. aku hidup berlumur gelap. mengarungi samudera kejujuran. penuh luka dan duka. namun tawa harus selalu terlukiskan. bagaimanapun itu....
seolah jiwa adalah satu. sabda alam pun mempertemukan dalam lingkaran perkara.
beradu melukiskan nyaman. nyaman yang tak pernah bisa dijabarkan dalam kata.
gerimis malam mengisyaratkan kecewa. selalu begitu alam mengiba.
secangkir kopi hitam mengolah sendu. bertopeng tawa.
perjumpaan adalah candu.
kebersamaan adalah siksa.
naluri jiwa tak sekata.
namun rindu apalah daya.
semilir pantai ketika batas telah merah.
sambut gelap penuh damai.
alkohol dingin mengiringi cerita.
lautan kisah perjalanan rasa.
tentang malam. aku hidup berlumur gelap. mengarungi samudera kejujuran. penuh luka dan duka. namun tawa harus selalu terlukiskan. bagaimanapun itu....
Label:
pemilik rinjani

Jumat, 20 September 2013
Sang RASA
KEMATIAN
aku pernah merasakan mati. ketika rasa tak lagi menaungi kehadiran.
pernah pula berkutat dengan mati. ketika ada hanya larut menekur diri.
kematian bukan hanya tentang hujan yang membasahi tanah merah.
makna abadi lebih erat membasahi masa.
dimana ada ikhlas melepas segala fana.
terbang bebas menyambut nyata.
menyusup di batas cakrawala.
membius kelam menuliskan kehangatan jingga.
tersenyumlah pada masa.
dimana hujan adalah berkah dan masih menyimpan rindu.
ketika rasa menjamah ruang abadi.
esok adalah kelahiran...
aku pernah merasakan mati. ketika rasa tak lagi menaungi kehadiran.
pernah pula berkutat dengan mati. ketika ada hanya larut menekur diri.
kematian bukan hanya tentang hujan yang membasahi tanah merah.
makna abadi lebih erat membasahi masa.
dimana ada ikhlas melepas segala fana.
terbang bebas menyambut nyata.
menyusup di batas cakrawala.
membius kelam menuliskan kehangatan jingga.
tersenyumlah pada masa.
dimana hujan adalah berkah dan masih menyimpan rindu.
ketika rasa menjamah ruang abadi.
esok adalah kelahiran...
Label:
secangkir kopi

cahaya siang
terang adalah manipulasi peran...
apa yang tampak tak selalu satu arti. multi kultural. multi fungsi. multi talenta. NAH! menggunakan mata bukan sekedar memandang. melihat jauh lebih dalam. lebih peka bukan mencipta praduga.
antara kompromi dan kamuflase...
dapat dianalogikan seperti kopi hitam manis. terdapat manis yang diciptakan untuk berkompromi dengan indera pengecap. ataukah sekedar bentuk kamuflase atas rasa pahit kopi yang murni. setipis itulah batas antara kedua perkara tersebut. selanjutnya berkiblat lah pada keseimbangan rasa dan logika.
kan kau temukan jati akan diri dari setiap bentuk penampakan raga.
Label:
secangkir kopi

Kamis, 19 September 2013
menjelma
rasa menjelma dalam permainan labirin. angkasa memudar atas sajak warna. gemuruh hujan tak lagi menerpa rindu. dimana aku mencari? kemana aku berlari?
taman surga yang rindang membiusku lelap. bermandikan api biru dingin malam. bagaimana menjernihkan gelisah?
hamparan pantai tertutup kabut. cahaya dingin menyengat kulit. tertusuk ilalang jemari kaki. pasir pun bersenandung kelam. dan ketika diri mencuri rasa. bolehkah aku percaya?
lelah tak jua sirna. berlari mencari tempat sembunyi. cerita menjelma hantu tidur. aku terjaga sepanjang gelap. semacam trauma atas kepercayaan. banyak mata terjaga ketika terang. akupun memilih lenyap dalam dunia ku. memanjakan raga dipembaringan. merangkai mimpi dimana rasa adalah lakon. tak peduli apa yang kan diungkap oleh nyata. aku hanya ingin terhenyak manja.
dekapan hangat senja kan membangunkan. bermandikan jingga aku mulai berkelana. disambut hitam rasa serta gelap nyata. menuliskan kata tentang masa kepulan asap.
aku larut akan cerita...
taman surga yang rindang membiusku lelap. bermandikan api biru dingin malam. bagaimana menjernihkan gelisah?
hamparan pantai tertutup kabut. cahaya dingin menyengat kulit. tertusuk ilalang jemari kaki. pasir pun bersenandung kelam. dan ketika diri mencuri rasa. bolehkah aku percaya?
lelah tak jua sirna. berlari mencari tempat sembunyi. cerita menjelma hantu tidur. aku terjaga sepanjang gelap. semacam trauma atas kepercayaan. banyak mata terjaga ketika terang. akupun memilih lenyap dalam dunia ku. memanjakan raga dipembaringan. merangkai mimpi dimana rasa adalah lakon. tak peduli apa yang kan diungkap oleh nyata. aku hanya ingin terhenyak manja.
dekapan hangat senja kan membangunkan. bermandikan jingga aku mulai berkelana. disambut hitam rasa serta gelap nyata. menuliskan kata tentang masa kepulan asap.
aku larut akan cerita...
Label:
pemilik rinjani

Langganan:
Postingan (Atom)