Sabtu, 28 Februari 2015

senjaku menyapa rindu

benteng keangkuhan yang dulu tak tergapai
redam bersama amarah ketika merindu
senja yang dulu milik kita
kembali menyapa dalam kerinduan

maaf,
rindu itu tak bisa ditipu
bersorak ria rasa yang membeku
ego kita tak berkutik
mengingat senja kita

rasa ini pun masih jingga
beradu diantara realita
kalah diatas nurani
namun tetap bersemi diantara masa

akankah berlabuh?
bukan sesuatu untuk dipersoalkan
karena kita adalah senja

3 komentar:

  1. Ga pernah bosan baca tulisan kakak.. salam kenal :)
    Ngomong-ngomong saya juga suka senja ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih say... Karena senja adalah jingga penghangat jiwa... :D

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus